Entah itu laki-laki atau perempuan, entah berapa banyaknya, satu atau
dua, entah berapa jauh jarak umurnya dibandingkan kalian. Sahabat, satu
kata yang bermakna bagi kalian. Sahabat adalah teman sejati, biasanya
kita berbagi curhat, rahasia, cerita, dan lain-lain kepada mereka, dan
meminta mereka untuk menyimpan rahasia itu baik-baik agar tak diketahui
orang lain.
Hai namaku Vera Shella Ariva, umurku 14 tahun dan aku bersekolah di
SMP NEGERI 1 Bogor. Aku mempunyai dua sahabat perempuan yaitu Steva dan
Stevi. Ya mereka adalah anak kembar. Steva dan Stevi adalah anak yang
baik, sopan, pintar dan cantik. Aku bersahabat dengan mereka sejak kelas
7 SMP dan kami pun selalu bersama, namun saat awal kelas 8 persahabatan
kita mulai tergoyah karena ada seseorang yang sangat menyebalkan duduk
di samping Stevi dia adalah Catty, orang yang sok akrab, sok pintar,
yang selalu ingin menang sendiri dan sukanya ngatur. Dari kelas 7 banyak
teman-teman sekelas yang tidak suka padanya, bahkan suatu ketika dia
pernah dimusuhi anak satu kelas.
Sejak Catty duduk di samping Stevi, Catty menjadi dekat dengan Stevi
dan otomatis Catty juga dekat dengan Aku dan Steva, dan lama kelamaan
Aku, Steva, Stevi, dan Catty menjadi sahabat, dan semenjak kita
bersahabat Catty mulai mengatur-atur Aku, Steva, dan Stevi dan kita pun
selalu menurut dengan apa yang Catty bilang. Dan entah mengapa
akhir-akhir kelas 8 aku berfikir kalau Aku, Steva dan Stevi hanya
seperti robot yang hanya di suruh-suruh. Dan sejak saat itu juga aku
mulai menjauh dari Catty dan otomatis aku juga menjauh dari Steva dan
Stevi. Dan semenjak Aku jauh dari mereka banyak teman-teman yang
bertanya “Ver!! Kenapa kamu nggak main lagi sama Steva dan Stevi? Kamu
lagi marahan ya sama mereka?”, Hampir semua teman satu kelasku bertanya
seperti itu bahkan, teman-temanku yang bukan satu kelas denganku
bertanya seperti itu kepadaku, karena mereka tahu kalau sejak kelas 7
Aku, Steva, dan Stevi itu selalu bareng. Ke kantin selalu bareng,
ngobrol selalu bareng, ngerumpi selalu bareng, foto selalu bareng, dan
sampai ke WC pun juga selalu bareng, dan pokoknya semua serba bareng
deh, tapi kini semuanya telah hilang, semuanya telah lenyap sejak Catty
dekat dengan kita.
Suatu ketika Aku membuka jejaring sosial facebook di beranda facebook
aku melihat Steva membuat status yang isinya menyindirku, saat itu juga
hatiku memanas, dan mataku ingin mengeluarkan cairan bening. Tak ku
sangka Steva sahabatku dulu sekarang menjadi seperti ini. Tak kusangka
Steva sahabatku dulu sekarang membenciku, dia sudah berubah, dia tidak
seperti dulu.
Semenjak aku menjauh dari Steva dan Stevi Aku selalu memikirkan, dan
melamunkan Steva dan Stevi. Suatu ketika Aku memutar memori masa laluku,
memori saat bersama Steva dan Stevi, memori yang tak pernah bisa untuk
kulupakan, terutama memori masa laluku saat bersama Steva. Seperti dulu,
Aku masih duduk satu bangku dengan Steva, Walaupun Aku dan Steva masih
duduk satu bangku seperti dulu, tetapi Aku merasa berbeda, Aku merasa
seperti ada pembatas di bangku itu, pembatas itu adalah aku dan Steva
sekarang hanya teman biasa, bukan seperti dulu teman yang seperti yang
luar biasa teman yang seperti kain dan kapas, teman yang tidak akan
pernah terpisah, teman yang saling berhubungan. Tapi aku tahu, aku
sendiri yang membuat pembatas itu, pembatas yang membuat semua berbeda.
Sekarang aku hanya bisa menangis. Setiap hari memori otakku selalu
mengingatkanku tentang kenangan-kenangan yang indah, indah saat
bersamanya, saat kita bercanda tawa bersama, saat menyanyi bersama, dan
saat kita masih bersama. Kami melewatinya secara bersama, melewati
teriknya matahari, melawan dinginnya malam, melawan derasnya hujan, dan
bersinar terang saat kami bersama. Namun semua ini telah hilang, dan
hilang semenjak ada dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar